BUS TRANS PADANG
PENGOPERASIAN BUS TRANS PADANG
Trans Padang secara resmi beroperasi pada 14 Februari 2014. Meski baru beroperasi dengan 10 armada, kehadiran Trans Padang cukup membantu masyarakat yang membutuhkan transportasi umum.
‘’Sejauh ini, pola pengoperasian Trans
Padang sudah cukup bagus. Namun tentunya masih diperlukan perbaikan
disana sini. Kita masih akan lakukan evaluasi sebelum memberikan
tambahan armada untuk Trans Padang,’’ kata Dirjen Perhubungan Darat
Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso dalam kunjungan kerjanya ke
Padang, Selasa (22/4)
Suroyo yang diampingi Direktur BSTP
(Bina Sarana Transportasi Perkotaan) Ditjen Perhubungan Darat, Djoko
Saksono dan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Propinsi Sumatera Barat H Mudrika mengatakan, pada jam-jam sibuk, yaitu
sekitar pukul 05.30 hingga 08.00 wib maupun pada jam pulang kantor dan
sekolah yaitu pada pukul 16.00 sampai 18.30 wib, load factor Trans
Padang bisa mencapai 120 persen dari kapasitas. Namun di luar jam
tersebut, load factornya maksimal terisi antara 50-70 persen saja.
Untuk diketahui Trans Padang yang
merupakan pemberian dari Kementerian Perhubungan merupakan jenis bus
sedang dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 20 kursi dan kapasitas
berdiri 20. Berdasarkan data, jumlah penumpang pada bulan Februari
sebanyak 21.559 (umum) dan 13.675 (pelajar), pada bulan Maret 85.653
(umum) dan 46.701 (pelajar).
Pada waktu berada di salah satu halte
bus Trans Padang, Suroyo sempat bercakap-cakap dengan salah seorang
calon penumpang. Menurutnya, naik Trans Padang lebih nyaman dibandingkan
dengan naik angkutan perkotaan lainnya. Selain lebih leluasa, kondisi
bus juga nyaman karena dilengkapi dengan pendingin (AC). Faktor keamanan
juga diperolehnya. Selama dua bulan lebih Trans Padang beroperasi,
belum ada laporan kecopetan di dalam bus.
Kepada Kadishub Kominfo Mudrika, Suroyo
minta agar disekitar halte di buat garis pengaman, sehingga saat bus
Trans Padang memasuki halte tidak mengganggu kendaraan lainnya. Demikian
sebaliknya, angkutan kota atau kendaraan pribadi tidak melintas di
depan halte yang dapat mengganggu saat Trans Padang akan merapat ke
halte.
Yang juga diingatkan Suroyo adalah
kehandalan pengemudinya. Jika diperlukan para pengemudi Trans Padang
diberikan pelatihan yang cukup. ‘’Bus baru dua bulan beroperasi kok
sudah beset-beset dan penyok. Pengemudinya harus lebih disiplin dan
terlatih,’’ ujar Suroyo.
Saat ini Trans Padang yang beroperasi
baru 10 unit. Baru satu koridor yang beroperasi dengan panjang rute 39
km pp, yaitu dari Pusat Kota –Lubuk Buaya – Batas kota, dari 5 koridor
yang direncanakan. Pada koridor satu ini terdapat 65 halte pada dua sisi
yang dana pembangunannya bersumber dari APBD Kota Padang, APBD Propinsi
Sumbar, BUMN dan Swasta.
Suroyo memuji pengoperasian Trans Padang
yang sudah cukup baik. Namun Ia tetap meminta kepada Kadishub Kominfo
untuk terus meningatkan pelayanan di Trans Padang. Targetnya
transportasi umum ini semakin diminati oleh masyarakat dan terjadi
perpindahan dari kendaraan pribadi dan motor ke Trans Padang. ‘’Bulan
depan akan kita evaluasi. Kalau bagus nanti akan kita beri tambahan bus
lagi,’’ ujar Suroyo.
Namun ia mengingatkan bus bantuan
pemerintah pusat ini sifatnya stimulus, adapun untuk tambahan
selanjutnya diusahakan sendiri oleh Pemkot atau Pemprof dengan
menggunkan dana APBD atau membentuk konsorsium yang terdiri dari
perusahaan swasta atau BUMD. (JO)
sumber: http://hubdat.dephub.go.id/berita/1339-dirjen-darat-puji-pengoperasian-trans-padang
sumber: http://hubdat.dephub.go.id/berita/1339-dirjen-darat-puji-pengoperasian-trans-padang
Semoga Bermanfaat.
Best Regard,
OrLaNd
Post a Comment